“Gorengan-gorengan….. gorengannya bu,” suara itu nyaring terdengar kala ia menyusuri jalanan.

Namanya Kayla usianya masih 11 tahun, namun ia dengan gigih terus berjualan. Katanya, biar bisa bantu keluarga.
“Penghasilan Ibu berkurang, Kak kasian kalo cuman kerja sendiri”
“Tapi aku tetap semangat Kak!"

Berjualan dari siang hingga menjelang magrib, dengan langkah kecilnya yatim ini menempuh jarak sekitar 10 KM. Penghasilan per harinya hanya 15-25rb saja hanya cukup untuk di belikan beras dan berbuka dengan lauk.
Ada pula Najwa, seorang yatim yang terus bersemangat menunggu pembeli es yang dibawanya. Ayahnya meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Kini ia tinggal bersama ibunya.

“Biasanya aku jualan sepulang sekolah kak, dari jam 1 siang sampe sore kadang juga malam baru pulang,”
Sering karena kelelahan, Najwa ketiduran di kursi sambil menunggu pembeli.

Adapun untuk harga 1 es kacang ijo yang dijualnya hanya 1000 rupiah.
Selain menunggu pembeli, Najwa juga berkeliling menawarkan es yang dibawanya.
“Keliling kak, ke komplek sama ke pasar,”
#PejuangKebaikan, selain di sini, masih banyak anak yatim di luaran sana, mari kita bersama bergotong royong berbagi untuk senyum mereka.
Berita Penyaluran
Program Dirilis
12 Apr 2022Para #PejuangKebaikan